Senin, 15 November 2010

Sejarah Perang Dunia 2 (The Road to War)

THE ROAD TO WAR


THE DEFEAT OF GERMANY

Akibat dari Perang Dunia I, perekonomian Jerman mendekati kehancuran. Produksi pangan dan industri turun drastis. Hasil pertanian Jerman hanya sanggup memenuhi setengah kapasitas sebelum perang. Upah buruh di Jerman telah direduksi menjadi setengah hingga 2/3 dibanding sebelum perang. Orang-orang yang bekerja umumnya menderita atau mati karena kemiskinan.

Perang DUnia I menyebabkan Jerman mengalami penderitaan hebat. Pascaperang, kemiskinan merupakan pemandangan yang wajar, para penyandang cacat hanya dapat bertahan hidup dari para dermawan.

Pasca perang merupakan masa dengan tingkat kemiskinan tertinggi. Bahkan, masyarakat Berlin harus berebut daging kuda untuk memberi makan keluarganya.

Perang Dunia I berlangsung selama empat tahun, dengan kekalahan dari pihak Jerman-Austria. Tampak pada gambar, tentara Jerman pulang dari Belgia setelah kalah dalam Perang Dunia I.


Pada 10 Desember 1918, bersamaan dengan parade kemenangan atas perang Franco-Prussian pada 1871, tentara German yang kalah mundur memasuki kota Berlin dengan melewati gerbang Brandenburg.
Kekalahan Jerman pada Perang Dunia I ditentukan pada paruh kedua 1918. Kekalahan militer Jerman memperburuk situasi politik dan krisis ekonomi. Pada tanggal 3 November, August Seamen di Port Kiel menolak untuk melaksanakan perintah untuk perang melawan militer Amerika Serikat. Mereka mengadakan pemberontakan bersenjata. Mereka menguasai titik-titik strategis dengan cepat untuk mengontrol seluruh kota dan mendirikan Serikat Pekerja Nasional. Tanggal ini dikenang dengan sebutan Revolusi Jerman [November Revolution].


Serikat Pekerja Nasional memprakarsai mogok kerja di Potsdamer Platz pada Juli 1919.


Pada 3 November 1919, 80.000 pelaut memberontak untuk membentuk Serikat Pekerja Nasional. Pada 9 November, prajurit melambaikan bendera merah mereka untuk bergabung dengan Revolusi Jerman di Berlin.

Para pemberontak berbaris menuju Istana Raja Jerman Frederick William Victor Albert Of Prussia.


Kaisar Jerman Frederick William Victor Albert yang tergulingkan pasca Perang Dunia I melarikan diri ke Belanda dan tidak pernah kembali ke negara asalnya.
Pada tanggal 9 November pekerja Berlin dan tentara mengadakan pemogokan umum dan pemberontakan bersenjata. Revolusi ini akhirnya menggulingkan diktator Resilien House of Hohenzollern. Kaisar Jerman Frederick William Victor Albert Of Prusia harus melarikan diri ke Belanda.

Pada 9 November para pekerja Berlin melakukan demonstrasi dan pemimpin Spartacist memberikan pidato agar rakyat Jerman berjuang untuk membentuk negara republik sosial.

Pemimpin pemberontak Friedrich Ebert dan Philipp Scheidemann mengembalikan kekuasaan militer. Pada 6 Januari, 200.000 pekerja melakukan demonstrasi atas kebijakan Presiden Friedrich Ebert.

Januari 1919, terjadi kontak senjata antara Liga Spartacist dengan prajurit pemerintah.
Pemimpin Liga Spartakus Karl Liebknecht memberikan pidatonya kepada para pekerja dan para prajurit di balkon balkon Istana Kekaisaran. Ia memperjuangkan untuk membentuk Jerman baru dengan format republik-sosialis. Namun, keberhasilan itu diboikot oleh Partai sayap kanan Sosial Demokrat. Pada hari yang sama dengan pemberontakan di Berlin, mereka segera bersatu dengan pihak-pihak netral untuk membentuk pemerintah. Mereka menghilangkan sayap kiri Liga Spartakus dari pemerintah dengan memproklamirkan mendirikan sebuah Republik Sosialis Merdeka. Pada 11 November, pemerintahan Presiden Friedrich Ebert dan sekutu menandatangani perjanjian gencatan senjata. Perang Dunia I secara resmi berakhir.

Prajurit pemerintah berjaga-jaga di Istana Kerajaan untuk menghalau pemberontak.

Pemimpin Liga Spartacist dan salah satu pemimpin partai komunis Jerman ditahan dan dibunuh oleh pemerintah Jerman dibawah Presiden Friedrich Ebert.

11 Januari 1919, atas perintah Menteri Pertahanan dan pimpinan sayap kanan partai sosial demokrat Gustav Noske, para pemberontak ditangkap dan dibantai secara massal.
Pemerintah Presiden Friedrich Ebert mulai melucuti para pekerja dan menekan revolusi. Pada 4 Januari tahun berikutnya pemerintah mengumumkan untuk mengakhiri tugas seorang Inspektur Jenderal yang partai sayap kiri Sosial Demokrat. Pengumuman ini membangkitkan amarah pekerja. Pada tanggal 6 Januari, 200.000 buruh di Berlin melakukan mogok kerja. Mereka juga melakukan pemberontakan bersenjata. Pada tanggal 11 Januari, Menteri Pertahanan Jerman Gustav Noske mengarahkan angkatan bersenjata kontra-revolusioner untuk melawan para pekerja di Berlin. Pada tanggal 15 Januari, pemimpin revolusioner kaum proletar Jerman Karl Liebknecht dan Rosa Luxemburg tewas.

Prajurit pemerintah memasuki kota Munich.

Prajurit pemerintah menangkap semua pengikut partai komunis dan semua organisasi yang berhubungan dengan Republik Soviet Bavaria.

Pemerintah mengadakan Konstitusi Weimar pertama untuk Pemilihan Majelis Nasional pada tanggal 19 Januari setelah menguasai Berlin. 

Konstitusi Weimar disepakati dan dengan demikian Republik Federal Jerman resmi berdiri.

11 Februari 1919, kongres parlemen memilih Friedrich Ebert sebagai Presiden Jerman dan Phillip Scheidermann sebagai Perdana Menteri Jerman.
Pemberontakan berhasil diredam. Setelah menekan upaya-upaya revolusi, Presiden Friedrich Ebert mengadakan konferensi konstitusionalisme di Weimar pada bulan Februari. Melalui Konstitusi Reich Jerman (Weimar Constitution), Presiden mengumumkan pembentukan Republik Federal Jerman. Friedrich Ebert diangkat sebagai Presiden dan Philipp Scheidemann diangkat sebagai Kanselir. Pada tanggal 13 April, pekerja Munich memulai lagi pemberontakan di bawah kepemimpinan komunis setelah pemberontakan Januari di Paris dikalahkan. Mereka telah mendirikan Republik Soviet Bavaria (Munich Soviet Republic) dengan Eugen Levine sebagai kepala pemerintahan. Tapi pada tanggal 1 Mei pasukan kontra-revolusioner menyerbu ke Munich. Mereka berhasil menghentikan Republik Soviet Bavaria. Revolusi November Jerman benar-benar dikalahkan.

BOOTY ALLOCATION OF VERSAILLES

Sekutu mulai mengatur konferensi kesepakatan damai segera setelah Perang Dunia I berakhir. Konferensi ini bertujuan untuk melaksanakan alokasi hasil rampasan perang untuk tujuan pendirian nilai-nilai imperialisme pasca perang.

   
 
Empat anggota dewan di Peace Conference Paris (dari kiri atas) : Presiden Woodrow Wilson (Amerika Serikat), Perdana Menteri Lloyd George (Inggris), Perdana Menteri Vittorio Emanuele Orlando (Italia), dan Perdana Menteri Georges Clemenceau (Perancis).

Konferensi Perdamaian (Peace Conference) Perancis-duduk didepan Perdana Menteri Perancis Georges Clemenceau.
Peace Conference diadakan di Paris pada tanggal 18 Januari 1919 dan melibatkan lebih dari 1.000 diplomat dari 32 negara. Bahkan konferensi tersebut benar-benar dioperasikan di bawah kontrol negara-negara besar seperti Perancis, Inggris dan Amerika Serikat. Negara-negara kalah perang tidak diizinkan untuk menghadiri konferensi. Uni Soviet  juga tidak diperbolehkan menghadiri konferensi.

Keadaan saat penandatanganan Perjanjian Damai Versailles (Versailles Peace Treaty).
Konferensi ini berlangsung selama lima bulan. Semua negara-negara imperialis memiliki motif-motif mereka sendiri. Amerika Serikat menjadi negara terkaya pasca perang, karena impor modal sebelum perang untuk modal ekspor negara sesudah perang, dan dari debitur bangsa sebelum perang ke kreditur bangsa pasca perang. Hal ini berarti Amerika memiliki simpanan lebih dari 40% dari cadangan emas dunia. Amerika Serikat berusaha memperjuangkan supremasi dunia di bawah slogan dari potensi ekonomi, perdagangan bebas dan kebijakan Pintu Terbuka [Open Door].

Konferensi Persatuan Bangsa-bangsa di Istana Jenewa.
Ekonomi Perancis sangat menurun setelah perang, namun kekuatan militernya masih paling kuat di Eropa. Hal ini bertujuan untuk melemahkan Jerman dan mendirikan hegemoni sendiri di Eropa. Inggris menderita kerugian besar dalam perang. Di satu sisi Inggris harus bekerja keras untuk mempertahankan kedaulatan koloninya, di sisi lain harus memainkan strategi keseimbangan Eropa untuk mempertahankan resistensi antara Jerman dan Prancis.

 
Salinan Perjanjian Perdamaian Versailles dibawa masuk kedalam ruang konferensi.
Argumen berbagai negara timbul setelah Amerika Serikat mengusulkan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa di Konferensi Paris. Rumusan Liga Bangsa-Bangsa akhirnya diadopsi pada tanggal 28 April 1919. Pada bulan Januari 1920, Liga Bangsa-Bangsa dibentuk dengan partisipasi 44 negara, termasuk Inggris, Perancis, Italia, Jepang, Cina dan sebagainya.

Para delegasi berfoto sebelum meninggalkan ruang konferensi.

Para delegasi mendengarkan dengan khidmat saat Perdana Menteri Perancis Georges Clemenceau menjelaskan dengan penuh konsentrasi konsep Perjanjian Perdamaian Versailles (Versailles Peace Treaty).
 Versailles Peace Treaty ditandatangani di Paris pada tanggal 28 Juni 1919. Perjanjian ini memberi sanksi berat terhadap Jerman. Perjanjian damai ditetapkan bahwa semua koloni Jerman harus berbagi dengan negara-negara imperialis utama dalam bentuk mandatory rule. Perjanjian ini juga membagi perbatasan Jerman, menyebabkan Jerman kehilangan daerah penting industrinya 1/8 dari wilayahnya dan 1/10 penduduknya. Perjanjian itu juga pembatasi persenjataan Jerman : membubarkan General Staff Department, menghapuskan Military Service System, Angkatan Darat tidak bisa melebihi 100.000 orang, Angkatan Laut tidak bisa melebihi 15.000 orang, tidak boleh memiliki kapal laut dan kapal selam, tidak dapat membangun angkatan udara dan pesawat, tank, senjata artileri berat dan sebagainya. Selain itu, Jerman masih harus membayar jumlah besar ganti rugi pasca perang.

Prajurit Amerika Serikat berbaris untuk kembali ke tanah air mereka.
Pada bulan Juni 1919, ribuan warga Jerman berkumpul di bawah Berlin Victory Column menentang Perjanjian Versailles. Presiden Amerika Wilson menyatakan bahwa "Pencaplokan wilayah, kompensasi dan denda tidak akan termasuk dalam perjanjian damai", Tapi di Konferensi Paris, ia benar-benar mengangkat tangan untuk menyetujui setiap proposal yang diajukan. Ketidakjujuran dari Amerika dan sekutunya telah membangkitkan kemarahan rakyat Jerman.

Perdana Menteri Jerman Phillip Scheidermann berpidato dihadapan parlemen saat menyerahan surat pengunduran dirinya.

Rakyat Jerman mengadakan pertemuan untuk menentang keinginan Pemerintah Jerman tentang isyu Aersasi dan Lorraine kedalam Perancis.

Karikatur ini dikeluarkan oleh salah satu majalah Jerman pada 1921. Binatang berkepala lima melambangkan Inggris Raya, Perancis, Amerika Serikat, Italia dan Jepang yang sedang menindas Jerman.
Perjanjian Versailles diindikasikan oleh Jerman sebagai dalih negara imperialis untuk mendapatkan hasil rampasan dari Perang Dunia I. Dan hal itu benar-benar menanamkan benih kebencian baru akibat perang bagi rakyat Jerman. Ribuan rakyat Jerman berkumpul untuk mengutuk aksi negara-negara sekutu tersebut. Majelis Nasional Jerman juga menyerukan bahwa pemerintah tidak dapat menerima perjanjian ini benar-benar. Rampasan perang itu tidak dialokasikan merata antara bangsa-bangsa menang dengan bangsa yang kalah.

Para pelajar Berlin melakukan demonstrasi menentang kebijakan pemerintah Jerman untuk menerima kesepakatan damai.

 
Pada Juni 1919, ribuan rakyat Jerman berkumpul di Berlin Victory Column untuk menentang Perjanjian Perdamaian dalam Versailles Peace Treaty.

Pada 12 November 1921, sembilan negara menghadiri Washington Naval Conference, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Italia dan China .
Setelah penandatanganan Versailles Peace Treaty, pertentangan juga mulai terjadi antara bangsa-bangsa imperialis, khususnya di antara Amerika Serikat dan Jepang. Dalam rangka membangun suatu tatanan baru untuk Timur Jauh pascaperang dan Samudra Pasifik, pada tanggal 12 November 1921, wakil-wakil dari sembilan negara termasuk Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Italia dan Cina yang berkumpul untuk Konferensi Angkatan Laut Washington [Washington Naval Conference]. Setelah tiga bulan lama, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Perancis dan Italia menandatangani "Washington Naval Treaty". Perjanjian itu ditetapkan bahwa proporsi dari tonase kapal modal akan berbeda-beda. Selain itu, ditetapkan suatu perjanjian yang menegaskan kedaulatan dan integritas Cina sebagai penganut kebijakan Open Door.

GERMANS REPARATIONS DEBATE

Setelah penandatanganan Versailles Peace Treaty, komite pemulihan Eropa dibentuk oleh perwakilan dari empat negara, termasuk Inggris, Perancis, Italia dan Jerman. Negara Prancis ditunjuk sebagai sebagai ketua. Pada tahun 1921, komite ini menentukan bahwa Jerman harus membayar sejumlah kerugian pasca perang hingga 1922, Jerman diminta untuk menangguhkan dan mengurangi reparasi setelah menyelesaikan krisis keuangan dan ekonomi dalam negeri.

Pada 1921, dibentuk komite untuk mengganti rugi kehancuran finansial dan ekonomi yang dialami oleh Jerman akibat  Perang Dunia I.

Prajurit Perancis bertanya kepada pejalan kaki yang sedang melintas.

Para pegawai kereta api Jerman mengikuti saran dari pemerintah untuk mengungsi dari wilayah yang diduduki saat Perang Dunia I.
Pada tanggal 11 Januari 1923, Perancis dan Belgia mengirimkan 100.000 tentara untuk menduduki kawasan industri di Jerman, Ruhr. Hal ini dikarenakan Jerman tidak bisa memenuhi kewajibannya membayar kerugian pasca perang. Ruhr adalah jantung industri di Jerman. Produksi industri Jerman menjadi berat saat Ruhr diduduki. Perekonomian runtuh, nilai mata uang Mark jatuh, inflasi mencapai ratusan persen, dan jumlah orang miskin bertambah drastis. Inggris dan Amerika Serikat akhirnya menentang tindakan Perancis. Jerman mengadopsi kebijakan perlawanan pasif di bawah dukungan Inggris dan Amerika Serikat. Pemerintah Jerman menyatakan bahwa mereka tidak bisa lagi memenuhi tanggung jawab dari Perjanjian Versailles. Jerman menghentikan semua kegiatan industri, dan juga memanggil pejabat wilayah Ruhr untuk mengabaikan semua permintaan dari tentara pendudukan Perancis dan Belgia.
Mark (mata uang Jerman) menjadi seperti kertas, sehingga para ibu rumah tangga masih bisa membakar uang hanya untuk menyalakan kompor dan menyiapkan makanan.


Rakyat Jerman berdemonstrasi untuk memprotes pendudukan kota Ruhr oleh Perancis dan Belgia.

 
Kota Ruhr merupakan pusat Industri di Jerman. Ekonomi Jerman hancur setelah kota Ruhr diambil alih, Rakyat Jerman menggunakan tas dan koper untuk mengambil uang di sebuah bank di Berlin.
Prancis tidak mendapatkan keuntungan setelah menduduki Ruhr. Pendudukan tersebut malah menyebabkan ekonomi mereka menghadapi kerugian besar. Inggris dan Amerika Serikat mengambil kesempatan untuk meraih kendali masalah reparasi Jerman ke tangan mereka. Pada bulan Agustus tahun 1924, London International Conference melalui bankir dan politikus Amerika Charles Gates Dawes, merumuskan Dawes Plan for World War I Reparations. Rencana tersebut menentukan jumlah ganti rugi juga diberikan kepada Jerman dan untuk mendapatkan pinjaman luar negeri untuk stabilisasi sistem moneter mereka. Sejak saat itu, US$ Amerika Serikat dan GB£ Inggris terus masuk ke perusahaan Jerman untuk stimulasi ekonomi.

Prajurit Perancis mundur dari kota Ruhr pada 25 Agustus 1925.

Bankir asal Amerika Serikat Charles Gates Dawes.

Situasi konferensi Perjanjian Locarno di Switzerland.
Pemerintah Jerman harus mengamati kontradiksi antara negara-negara pemenang perang dan kalah perang. Jerman harus bertahan hidup dalam kesenjangan kebijakan tersebut. Dalam rangka mendorong Jerman, negara-negara imperialis dari Kerajaan Inggris dan Amerika Serikat harus menopang perekonomian Jerman dan juga untuk mendukung posisi politik Jerman. Dari 5 Oktober-16 Oktober 1925, tujuh negara terdiri dari Inggris, Perancis, Jerman, Belgia, Italia, Polandia dan Cekoslovakia mengadakan konferensi di Locarno, Swiss. Mereka menandatangani Locarno Treaties di mana kekuatan Sekutu Eropa Barat dan negara-negara baru dari Eropa Timur berusaha mengamankan pasca-perang teritorial, Hal ini sebagai imbalan normalisasi hubungan dengan Jerman setelah kalah perang.

Menteri Luar Negeri Jerman Gustav Stresemann berbincang dengan seorang reporter saat konferensi Locarno.

Kartu pos yang dikirim oleh Menteri Luar Negeri Jerman Gustav Stersemann.

Presiden ke 30 Amerika Serikat John Calvin Coolidge Jr menandatangani Kesepakatan Kellog-Briand.
Bankir Amerika Serikat Owen D. Young mengusulkan rencana reparasi baru pada tahun 1929 dengan nama Young Plan. Rencana ini akan mengurangi nilai reparasi membatalkan pemantauan untuk keuangan dan menetapkan bahwa masalah ini akan ditangani oleh Bank for International Settlements yang dikendalikan oleh Amerika.

Menteri Luar Negeri Jerman memberikan pidato di konferensi Persatuan Bangsa-Bangsa.

Para anggota dewan sedang mendiskusikan "Young Plan" pada Februari 1920.

Menteri Luar Negeri Jerman (kiri) dan Menteri Luar Negeri Belanda (kanan).

Konferensi Lausanne pada tahun 1932.
Krisis ekonomi di seluruh dunia pada tahun 1929 telah mengganggu pelaksanaan Young Plan tersebut. Jerman mengklaim kesulitan ekonomi dalam negeri sebagai alasan untuk penundaan yang diusulkan pembayaran reparasi pada 1931. Amerika Serikat mendukung permintaan ini. Pada tahun 1931, Presiden 31 dari Amerika Serikat Herbert Clark Hoover mengeluarkan Moratorium Hoover, menyerukan penghentian satu-tahun dalam pembayaran reparasi Jerman ke Prancis dan dalam pembayaran utang perang Sekutu ke Amerika Serikat.

MUNICH BEER HALL PUTSCH

Adolf Hitler lahir pada April 20, 1889 di perbatasan Austria, kota kecil bernama Braunau Inn. Alois Hitler, ayahnya adalah seorang petugas bea cukai yang telah menikah tiga kali pada usia 42 tahun. Klara Polzl, ibunya, adalah keponakan dari ayahnya sendiri.

Adolf Hitler ketika berumur 1 tahun.

Foto Hitler bersama teman-teman sekolahnya.
Adolf Hitler ingin bekerja sebagai seniman setelah ia lulus dari sekolah tinggi tapi ia gagal dua kali pada ujian masuk Fakultas Seni Universitas Wina. Ayahnya meninggal pada tahun 1903 dan lima tahun kemudian ibunya juga meninggal. Pada tahun 1913, Hitler kesepian setelah berkeliaran selama 4 tahun di Wina, ia pergi ke Jerman. Tak lama, Perang Dunia I meletus, Hitler langsung turut serta dan ia terdaftar di Resimen Infanteri Bavaria Reserve 16. Hitler menerima hadiah dua kali dalam perang : Medali Iron Cross kelas dua dan Iron Cross kelas satu. Jerman dikalahkan pada tahun 1918. Hitler tampak sedih dan jijik terhadap Revolusi Jerman yang dinilainya merupakan rekayasa dari negara-negara imperialis.

Adolf Hitler (kiri) saat Perang Dunia I yang berpangkat Kopral Muda.

Bersama dengan rekan-rekan Partai Nasional Sosialis Jerman di tahun 1920, yang kelak akan berganti nama menjadi Partai Nazi.
Pada bulan September 1919, Adolf Hitler bergabung dengan Partai Buruh Sosialis Jerman (berganti nama menjadi Nasional-Sosialis Jerman pada tahun berikutnya, dan berubah lagi menjadi Partai Nazi pada pertengahan 1930an) di Munich. Hitler terlibat dalam berbagai kegiatan propaganda, dan tak lama kemudian ia menjadi ketua partai. Kegigihannya dalam mengemukakan pendapat dan kemampuannya dalam berpidato mampu menimbulkan simpati besar dari semua pengikutnya.

Berfoto bersama pada tanggal 2 September 1923, ketika memperingati tragedi "Battle of Sedan" di kota Nurenberg.

 
Hitler melakukan orasi di City Hall, yang kelak menjadi salah satu pemicu Revolusi Nasional di Jerman.
Pada 1920, Jerman memiliki asosiasi sayap kanan yang bertujuan untuk membentuk pemerintahan otoritas totaliter dengan tujuan menggulingkan kekuasaan Republik. Di tahun yang sama, Adolf Hitler mengumumkan 25 point National Socialist Program, dimana didalamnya juga termasuk paham Strike the Marxism dan Eliminate the Jew untuk mendirikan Kekaisaran Jerman Raya.
Para tentara pengikut Partai Nasional Sosialis Jerman berparade dijalan raya.

Polisi dari Pemerintah sedang mempersiapkan diri untuk menghalau para demonstran dari Revolusi Nasional Jerman. Hitler dan para pengikutnya tertangkap dalam revolusi ini.
Pada bulan Januari 1923, Perancis mengirimkan pasukan mereka untuk merebut Ruhr berdasarkan alasan Jerman tidak sanggup memenuhi janji reparasi. Dengan posisi The Ruhr yang diduduki, ekonomi Jerman menghadapi kejatuhan. Pada tanggal 2 September 1923, beberapa anggota Nasional-Sosialis mengadakan perayaan Pertempuran kemenangan Sedan tahun 1871. Hal ini sebagai alasan berkumpul di Nuremberg untuk mengadakan demonstrasi anti-pemerintah. Pemimpin Partai Nazi Adolf Hitler menghadiri kongres (dengan jaket dan tongkat). Dia mengancam akan melakukan kudeta.

Hitler dan para pengikutnya ditangkap dan diadili pada 1924. Tapi, dari balik penjara, justru dia bisa memperkuat posisinya didalam dan diluar Partai Nasional Sosialis.

Adolf Hitler `hanya` merasakan 264 hari dipenjara dari 5 tahun masa tahanan yang diputuskan pengadilan.
Pada tanggal 8 November 1923, Adolf Hitler mencoba masuk Berlin dengan mengirim pasukan untuk merebut pemerintah Bavaria, Adolf Hitler dan rekan-rekannya menyerbu Burgerbraukeller Beer Hall di Munich. Mereka menculik tiga politisi konservatif sayap kanan Gustav Ritter von Kahr, Kepala Kepolisian Negara Bavarian Kolonel Hans Ritter von Seisser dan Jenderal Angkatan Darat Bavarian Otto von Lossow untuk merebut kekuasaan. Para anggota partai Nazi mengalami penindasan dari polisi ketika mereka berbaris menuju pusat kota Munich ternyata pemerintah sudah mengantisipasi kudeta ini dengan sangat cepat. Tembak-menembak terjadi selama ± 2 menit. Salah satu pengikut setia Hitler, Hermann Wilhelm Goering, terkena tembakan di paha. Sebanyak 16 perwira Nazi tewas dan sisanya terluka kudeta tersebut. Adolf Hitler ditangkap dua hari kemudian.
Rudolf Walter Richard Heiss (kedua dari kanan) saat mengunjungi Adolf Hitler didalam penjara.
Adolf Hitler dan 9 pengikutnya didakwa dipengadilan pada tahun 1924. Sidang dilakukan selama 24 hari. Adolf Hitler tidak mengaku bersalah, dan malah berorasi untuk membangkitkan militerisme di dalam ruang sidang. Pada tanggal 1 April 1924, Adolf Hitler dijatuhi hukuman 5 tahun penjara di Landsberg, Tetapi pada nyatanya, Hitler hanya menghabiskan 264 hari di penjara. Pada tanggal 20 Desember Hitler dan semua pengikutnya dibebaskan dari penjara. 

Buku karangan Adolf Hitler yang sarat unsur ditaktor "Mein Kampf" (Perjuanganku). Kelak, buku ini menjadi bacaan wajib para siswa dimasa Hitler berkuasa.

Adolf Hitler ketika menjadi kepala pasukan Bavaria tahun 1928.
Para penjaga penjara adalah simpatisan Nazi, sehingga Adolf Hitler tidak banyak menderita layaknya tahanani penjara. Dia tinggal dalam suatu sel yang justru nyaman. Ada bunga ditempatkan di dalam sel dan ia diizinkan untuk belajar, istirahat dan bertemu dengan pengunjung dengan bebas. Hitler mulai menulis buku Mein Kampf [Perjuanganku] selama dipenjara. Hitler dibantu rekannya Walter Rudolf Hess Richard menulis buku itu hingga selesai. Cetakan pertama buku ini pada tahun 1925 hanya kurang dari 10.000 eksemplar, tetapi volume meningkat menjadi beberapa juta copy saat Hitler menjadi penguasa Jerman tahun 1933.

Pidato Adolf Hitler yang selalu menggebu-gebu didalam rapat pimpinan Partai Nazi

Partai Nazi berkampanye di kota Munich, dengan Hitler sebagai kepala parade.
Setelah Adolf Hitler resmi bebas pada tahun 1925, ia bergabung kembali dengan seluruh pendukung partainya untuk kembali berencana merebut kekuasaan segera. Meskipun gerakan ini dihalang-halangi oleh pemerintah, namun akibatnya malah sebaliknya, Pengaruh Partai Nazi makin meluas, dan akibatnya adalah meningkatkan status Hitler dimata rakyat Jerman. Rupanya, Hitler dan semua pengikut Partai Nazi telah banyak belajar dari kesalahan. Partai Nazi secara resmi menjadi partai tunggal di Jerman pada tahun 1933, dan Hitler memproklamirkan dirinya sebagai penguasa Jerman Raya.

NAZI PARTY RISE TO POWER

Pada tahun 1929-1933, krisis ekonomi melanda kapitalisme dunia. Jerman adalah salah satu negara yang sangat terpukul oleh krisis itu. Hasil industri berkurang setengah, perdagangan luar negeri berkurang menjadi 1/3, ribuan usaha kecil bangkrut dan pengangguran melonjak 8.000.000 orang. Krisis ekonomi mengintensifkan kesenjangan antara kelompok-kelompok sosial. Lebih dari 1.000 kali aksi pemogokan buruh terjadi dalam dalam 3 tahun. Pemerintah ingin mengatasi krisis berkepanjangan ini dengan mengurangi impor dan meningkatkan penerimaan pajak. Kanselir Jerman Dr Heinrich Brüning juga mengakui bahwa toleransi bangsa kita telah mencapai batasnya.

Seorang pekerja tampak depresi akibat kemiskinan yang melanda Jerman pada periode 1929-1933.

Warga kota Berlin sedang mengantri untuk mengambil uang mereka di Bank pemerintah Jerman.
Krisis ekonomi telah membawa kesulitan serius kepada pemerintah. Partai Sosial Demokrat mengundurkan diri pada Maret 1930 akibat dikalahkan oleh Partai Katolik yang dipimpin oleh Dr Heinrich Brüning. Heinrich Brüning meminta Presiden untuk membubarkan Kongres untuk mengadakan Pemilihan Umum setelah sebagian besar anggota kongres menolak rencana keuangan negara yang diajukannya.

Sejumlah warga yang putus asa karena tidak mendapatkan pekerjaan beralih profesi menjadi pengemis.

Para simpatisan dan warga sedang mendengarkan pidato dan orasi Adolf Hitler tentang visi dan misi dari Partai Nazi di Jerman.
Adolf Hitler mengambil kesempatan ini untuk melakukan propaganda yang berkedok sosialisme itu. Dia mengatakan akan meningkatkan skala upah pekerja untuk memperbaiki kondisi kerja. Ia juga mengatakan kepada para petani akan menghapus nilai sewa tanah, menghapus semua utang dan memberikan subsidi, Ia juga mengatakan kepada pedagang kecil bahwa ia akan mengurangi pajak dan menyediakan pinjaman berbunga rendah.

Partai Nasional Sosialis, yang kemudian bertransformasi menjadi Partai Nazi, menggunakan isyu-isyu kebobrokan ekonomi sebagai senjata utama dalam kampanye.
Akibat dari orasi dan pidato Hitler yang selalu mengedepankan unsur sosialisme, popularitas Partai Nazi ikut menanjak. Dalam pemilihan 1930 September, partai Nazi mendapatkan 6.000.000 suara, yang berarti memenangkan 107 kursi. Situasi ini melambungkan Partai Nazi dari posisi ke-9 menjadi partai terbesar ke-2 di Kongres. Partai Nazi mengangkat tema krisis ekonomi dan pemerintahan untuk bisa memenangkan Pemilu. Bahkan, Partai Nazi menggunakan slogan bread and work for all nations [roti dan bekerja untuk semua bangsa] untuk menarik simpati.

Pemilihan Umum di Jerman pada 1930 telah menempatkan Partai Nazi sebagai partai kedua terbesar di kongres Parlemen Jerman.
Pada tanggal 12 Oktober 1930, Kongres Partai Nazi dilaksanakan. Para anggota partai mulai memproklamirkan salam sumpah kesetiaan di depan pemimpin mereka, Adolf Hitler. Sejak saat itu, salam sumpah ini menjadi salam paling populer di Jerman dan dunia.

Foto bersama Adolf Hitler dengan semua petinggi partai Nazi sebelum kongres, pada tanggal 12 Oktober 1930.
Pengaruh Nazi juga meresap ke dalam tubuh militer Jerman. Beberapa perwira militer muda yang masih labih diindoktrinasi dengan paham-paham nasional-sosialis Nazi. Beberapa perwira militer yang telah setia kepada Nazi akhirnya bersifat pasif ketika mengetahui bahwa Partai Nazi hendak melakukan pemberontakan kepada pemerintah. Pada bulan September 1930, tiga anggota Nazi ditangkap karena propaganda, Mahkamah Agung Leipzig dilaksanakan untuk menyidang pengkhianatan mereka. Adolf Hitler muncul di pengadilan tersebut untuk bersaksi. Dia mengambil kesempatan ini untuk mencari simpatik tentara. Ia mengatakan bahwa tidak akan mengancam tentara dengan Sturmabteilung dan menjamin bahwa pihak Nazi tidak berniat untuk menggunakan kekerasan, tapi hanya melalui pemilihan parlemen, untuk mendapatkan kekuasaan politik. Kesaksian palsu Adolf Hitler dipengadilan ini telah memenangkan simpati para tentara.

Suasana ketika kongres di Parlemen Jerman, yang lambat laun makin sejalan dengan cita-cita dari Partai Nazi.
Gambar ketika Adolf Hitler disidangkan pasca Revolusi Nasional Jerman di 1930. Didalam ruang sidang inilah Hitler bersaksi secara palsu untuk meyakinkan para petinggi persidangan.
Setelah tujuh tahun mengabdi menjadi Presiden, Paul von Hindenburg akan mengakhiri masa jabatannya pada bulan April 1932. Isyu-isyu tentang calon presiden berikutnya menjadi topik hangat di Jerman. Dalam calon presiden, di samping Hindenburg, ada Adolf Hitler [Partai Nazi] dan Ernst Thalmann [Partai Komunis]. Partai Komunis mengatakan berkali-kali kepada Partai Sosial Demokrat atau Nazi untuk melaksanakan anti-fasis, tapi selalu ditolak. Dan pada akhirnya, Kongres menunjuk Hindenburg untuk kembali menjabat sebagai presiden Jerman.

Kampanye terbuka dari Nazi yang semakin populer dikalangan rakyat Jerman.
Kekalahan dari pemilihan presiden tidak menyurutkan langkah The Fuehrer Adolf Hitler. Bahkan ia juga didukung oleh beberapa tokoh kapitalis monopoli internasional seperti JP Morgan dan Rockefeller [Amerika Serikat], dan tokoh pemimpin suratkabar Inggris Rothermere, dan sebagainya. Para kaum kapitalis Amerika dan Inggris menganggap Adolf Hitler sebagai pahlawan Jerman dan Eropa dari bahaya revolusi-proletariat. Mereka berharap bahwa Adolf Hitler dapat naik kekuasaan untuk menghilangkan kekuatan revolusioner demokratis Jerman dan untuk menjamin investasi besar mereka di Jerman.

Gaya Hitler saat berorasi di City Hall kota Berlin, dihadiri oleh ribuan simpatisan Partai Nazi.

Petinggi Nazi sedang rapat sebelum mengikuti Rapat Kongres Parlemen Jerman tahun 1932.
Dalam Kongres keenam Juli 1932, Partai Nazi memperoleh 230 kursi dan menjadi di partai yang terbesar di Kongres. Pada tanggal 30 Januari 1933, Adolf Hitler akhirnya memenangkan kursi perdana menteri di bawah dukungan prajurit dan partai-partai sayap kanan. Dalam pemilihan presiden, Adolf Hitler mengacungkan tinjunya, menyerang pemerintah dengan suara serak, menimbulkan ketidakpuasan melewati Jerman dan benci kepada partai komunis sebagai oposisi.

ADOLF HITLER’S DICTATORSHIP

Menghilangkan partai komunis sebagai kompetitor Partai Nazi, adalah hal pertama yang ingin dilakukan Adolf Hitler setelah memegang kekuasaan. Oleh karena itu, Nazi telah merencanakan program terkenalnya, Reichstag Fire. Pada 27 Februari 1933 malam, Hermann Goering memerintahkan Komandan Batalyon Storm Ernst Julius Rohm menyelinap ke gedung parlemen Rechstag dari saluran pemanas bawah tanah untuk membakarnya dengan bensin. Bangunan itu ditelan oleh api dalam beberapa menit. Api membakar selama sekitar satu jam yang menghancurkan sebagian besar interior bangunan.

Adolf Hitler merencanakan Reichstag Fire, yaitu sabotase untuk membakar gedung Parlemen Reichstag pada tanggal 27 Februari 1933.


Kebakaran yang terjadi selama kurang lebih satu jam tersebut menghancurkan hampir semua interior gedung parlemen.
Tindakan brutal lainnya yang mengindikasikan kediktatoran Hitler tak hanya berhenti sampai disitu. Nazi telah menyusup seorang mata-mata kedalam Partai Komunis berkebangsaan Belanda bernama Marinus van der Lübbe untuk juga membakar gedung. Marinus van der Lübbe memutarbalikkan fakta dengan menyalahkan partai komunis sebagai dalang insiden kebakaran. Dua jam setelah kebakaran, perwira-perwira militer yang pro-Nazi mulai menangkap anggota partai komunis. 10.000 orang ditahan pada malam yang sama. Selanjutnya, sekitar 60.000 sampai 70.000 orang ditangkap 3-4 bulan kemudian, termasuk Ernst Thalmann [Presiden Partai Komunis Jerman], Georgi Dimitrov Mikhailov – [Kepala Operasi Komintern di Eropa Barat], dan 81 anggota Kongres Partai Komunis Jerman.Adolf Hitler, Hermann Goering dan Paul Joseph Goebbels bergegas ke lokasi segera setelah bangunan terbakar. Adolf Hitler berteriak penuh semangat : “Tuhan menolong kita!”

Adolf Hitler, Hermann Goering dan P. Joseph Goebbels langsung mengadakan pertemuan internal untuk membahas insiden tersebut.

Pengadilan Administratif Federal Jerman digelar pada tanggal 21 September 1933 untuk membahas peristiwa Reichstag Fire.
Semua terdakwa dari Reichstag Fire disidangkan di Pengadilan Administratif Federal di Leipzig pada tanggal 21 September-23 Desember 1933. Marinus van der Lübbe, yang awalnya membantu Hitler, justru dijadikan kambing hitam untuk diinterogasi di pengadilan. Akhirnya Marinus van der Lübbe dijatuhi dengan hukuman mati. Ernst Thalmann [Presiden Partai Komunis Jerman], Georgi Dimitrov Mikhailov – [Kepala Operasi Komintern di Eropa Barat], dan 81 anggota Kongres Partai Komunis lainnya menjalani persidangan yang telah dikuasasi sepenuhnya oleh platform fasisme.

Marinus van der Lubbe, sang eksekutor pembakaran, menjadi kambing hitam agresi sabotase Hitler. Beliau akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan.

Ilustrasi yang menggambarkan Georgi Dimitrov Mikhailov sebagai penentang segala kegiatan sabotase Nazi.
Pada tanggal 23 Maret Nazi mengambil kesempatan hadir di Kongres untuk merancang undang-undang yang disebut Enabling Act. Undang-undang tersebut memberikan wewenang kabinet untuk membuat peraturan tanpa partisipasi dari Reichstag selama empat tahun [Gesetz zur Behebung Not von der Volk und Reich] Perundang-undangan ini memudahkan Adolf Hitler untuk mendirikan rezim fasisme secara menyeluruh. Setelah UU disahkan, Partai Komunis Jerman tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas apapun yang sah dan kegiatan partai selain Partai Nazi, dilarang pada tanggal 22 Juni. Partai politik borjuis lainnya diberhentikan secara paksa di bawah kekuasaan despotik Nazi. Pada 14 Juli Hitler mengumumkan, bahwa hanya ada partai tunggal di Jerman, yaitu Partai Nazi.

Adolf Hitler menjelaskan rencana kedepan dari Partai Nazi didepan Kongres Parlemen Jerman.

Storm Battalion yang dikepalai oleh Ernst Julius Rohm, akhirnya berganti nama menjadi Waffen-Schutzstaffel (Waffen SS) sedang berbaris.
Storm Battalion adalah organisasi paramiliter dari Nazi. Tugas utamanya adalah melindungi anggota majelis Nazi. Selain itu, batalion ini ditugaskan untuk menghancurkan semua partai politik lain dan mengintimidasi orang-orang yang menentang Nazi. Batalion Storm memiliki lebih dari 2.000.000 anggota, dengan seragam warna cokelat. Setelah Adolf Hitler memegang kekuasaan, Batalyon Storm dan pasukan pertahanan nasional kerap berjalan bertentangan. Untuk mendapatkan dukungan dari para perwira militer dan untuk mengontrol semua unsur angkatan bersenjata, Adolf Hitler memutuskan untuk mengorbankan Batalyon Storm.

Salah satu poster propaganda Nazi, yang menggambarkan kematian dari Komandan Ernst Julius Rohm akibat dibunuh Hitler.

Setelah Waffen-Schutzstaffel (Waffen SS) terbentuk, Heinrich Luitpold Himmler langsung dilantik untuk menjadi komandan kesatuan yang terkenal kejam ini.
Pada tanggal 30 Juni 1934, Hitler merekayasa propaganda dengan membunuh Komandan Batalion Strom Ernst Julius Rohm. Hitler melakukan propaganda berdarah ini untuk mengambil alih sepenuhnya dari Batalion Storm. Nama dari batalion dihapuskan menjadi Waffen Schutzstaffel [Waffen SS]. Kesatuan ini dikuasai Hitler untuk menghadapi pembangkang dan untuk menekan gerakan kontra-Nazi domestik.

Jenazah Presiden Paul von Hindenburg setelah dinyatakan resmi meninggal pada 2 Agustus 1934.

Adolf Hitler memberikan salam kehormatan kepada semua anggota Schutzstaffel di Istana Kepresidenan (Presidential Palace).

Proses pembakaran buku-buku di muka umum, sebagai dampak nyata dari kebijakan Book Burning milik Hitler.
Pada tanggal 2 Agustus 1934, Presiden Paul von Hindenburg [87 th] meninggal dunia. Menurut undang-undang yang dirumuskan oleh kabinet, Adolf Hitler sebagai ketua Kongres akan mengambil alih kendali kekuasaan Kepala Negara dan Panglima Angkatan Bersenjata. Dan hal yang ditunggu-tunggu akhirnya terjadi. Adolf Hitler menguasai sepenuhnya Jerman dengan paham fasisme dari Partai Nazi binaan dirinya. Serupa dengan semua aspek kediktatoran lainnya, Adolf Hitler memberikan perhatian khusus untuk ideologi, organisasi dan pendapat publik. Nazi menyensor ketat semua sistem pemberitaan. Setiap surat kabar harus mendapatkan persetujuan dari Eksekutif Propaganda Nazi [Joseph Paul Goebbels] sebelum terbit, dengan membawa setiap editorial dan judul berita. Tidak hanya media cetak, bahkan 30 Universitas di Jerman semuanya berada dibawah pengawasan Goebbels.Ribuan buku-buku, artikel, dan novel revolusi-progresif yang ditulis oleh Marx, Engels, Liebknecht, Luxemburg, Heine, Zola, Hemingway, hingga Einstein, dibakar di alun-alun di depan Berlin State Opera [Staatsoper Unter den Linden Berlin]. Kebijakan dari The Fuehrer ini dikenal dengan nama Book Burning Policy [kebijakan membakar buku].

Propaganda Anti-Yahudi dari Waffen-Schutzstaffel (Waffen SS), yang bertuliskan : "Jangan membeli apapun dari bangsa Yahudi".

Banyak toko-toko milik warga keturunan Yahudi yang dirampok dan dirampok oleh simpatisan Nazi.

Para penjaga Nazi mempertontonkan sepasang suami-istri Jerman-Yahudi yang telah menikah didepan umum. Setelah itu, kedua orang ini dihukum mati oleh tentara Schutzstaffel.
Adolf Hitler membeberkan teori rasisme dengan antusias, terlebih jika berkaitan dengan penghapusan bangsa Yahudi. Dia brutal menganiaya orang-orang Yahudi. Dikarenakan memiliki pengalaman masa kecil yang buruk dari perlakuan bangsa Yahudi, Hitler dikenal konsisten menentang orang Yahudi. Bahkan, atas instruksinya, Waffen Schutzstaffel tidak segan-segan untuk membantai orang Yahudi. Hasilnya, ribuan orang Yahudi di wilayah yang telah diduduki Jerman akhirnya dikirim ke kamp-kamp konsentrasi. Ada sekitar 10.000.000 orang Yahudi dibunuh dengan berbagai cara dalam kamp-kamp konsentrasi selama periode Drittes Reich. Bahkan, dalam rangka menjaga kemurnian orang-orang Jerman, ia menentang perkawinan antara orang Jerman dan Yahudi.

GERMAN RE-ARMAMENT

Adolf Hitler memiliki teorinya tentang ras yang ekstrim : “Bahwa Jerman adalah bangsa dengan tingkat tertinggi di Bumi” yang berakibat harus bisa memerintah bangsa lain. Dia juga membuat teori “Jerman adalah bangsa yang overpopulasi dan harus memiliki ruang dengan menaklukkan negara-negara lain melalui kekuatan militer”. Hitler bertindak sesuai dengan teori-teorinya untuk mengajukan rencana dominasi dunia yang sangat superior. Dia menyatakan bahwa Perancis adalah musuh yang benar-benar tidak dapat didamaikan Jerman dan mereka harus dihentikan. Inggris adalah negara kolonialisme dengan penyakit kronis yang tak tersembuhkan dan juga harus binasa; Amerika Serikat Amerika adalah negara miskin yang hanya dapat diperintah oleh Jerman, sementara Uni Soviet adalah wilayah dengan sumber daya terluas yang habis-habisnya untuk diduduki.

 
Awal tahun 1933, Hermann Wilhelm Goering mendapatkan instruksi khusus dari Hitler untuk melatih semua pilot armada Luftwaffe dengan sangat rahasia dan berkesinambungan.

 
Pada 1934, para anggota muda Nazi mengadakan parade di kota Berlin untuk menunjukkan dukungan pada partai kesayangan mereka. Slogan dalam truk itu : "Kami membawa semua titah dari pemimpin kami (Adolf Hitler)".
Setelah Hitler dan Nazi mengambil alih kekuasaan, Jerman mulai memproduksi persenjataan kembali secara diam-diam. Pada awal tahun 1933, Hermann Wilhelm Goering menggunakan teknologi glider untuk melatih pilot-project mereka diam-diam. Dalam rangka mempersiapkan persenjataan, Adolf Hitler meminta rakyat Jerman untuk mengikuti pendidikan militer fasis sejak kecil. Tujuannya adalah untuk meningkatkan semangat pemuda sebagai masa depan yang kreatif, berinisiatif, semangat-baja, tidak malu-malu dan juga bersikap kejam terhadap semua lawan yang dihadapi.

Beberapa sarjana militer sedang membaca buku di Perpustakaan Akademi MIliter Berlin. Mereka membaca buku-buku yang sudah disensor ketat oleh Pemerintah.

Setiap pemuda Jerman (14-18 th) harus berpartisipasi dalam Wajib Militer tanpa kecuali.
Adolf Hitler mengadopsi berbagai langkah untuk menerobos pembatasan produksi persenjataan Jerman dalam Versailles Peace Treaty begitu dia berkuasa. Pada bulan Oktober 1933, Jerman beralasan bahwa negara-negara lain tidak memberikan perlakuan yang sama. Alasan ini menjadi dasar utama Jerman menarik diri dari konferensi perlucutan senjata dan Liga Bangsa-Bangsa. Keadaan ini memungkinkan produksi angkatan bersenjata militer Jerman meningkat pesat.

Parade dari Waffen-Schutzstaffel sebelum kongres Nazi di Nurenberg.

Salah satu film yang bertemakan propaganda Nazi untuk rakyat Jerman, disutradarai langsung oleh Amalie Leni Riefenstahl dibawah arahan Adolf Hitler.
Pada bulan Oktober tahun 1934, Adolf Hitler mengeluarkan perintah rahasia untuk meningkatkan jumlah pasukan Jerman dari 100.000, yang ditetapkan oleh Peace Versailles Peace Treaty; menjadi 300.000, dan juga untuk dua kali lipat untuk angkatan laut dan angkatan udara. Pada bulan Maret 1935, Hermann Wilhelm Goering mengumumkan rekonstruksi Luftwaffe [Angkatan Udara Jerman yang terkenal ganas dan pantang menyerah].

Surat Perintah untuk menambah jumlah semua Angkatan Bersenjata Jerman, ditandatangani oleh Adolf Hitler, pada 16 Maret 1935.

Pada 17 Maret 1935, Adolf Hitler beserta tiga panglima dari Angkatan Bersenjata Jerman melakukan inspeksi pasukan. 
Pada tanggal 16 Maret 1935, angkatan bersenjata Jerman dibawah komando Hitler menerbitkan pemberitahuan tentang pelaksanaan hukum pertahanan nasional militer dan pemulihan sistem keamanan dengan mengikuti wajib militer. Hasil dari pemberitahuan ini amat jelas : Jerman bekerja dengan kecepatan penuh ke depan untuk pengembangan industri perang mereka. Jika awalnya hanya mampu memproduksi 36 pesawat [1932], meningkat menjadi 3.183 pesawat [1935]. Pada tahun 1939, jumlahnya menjadi 8.295, yang melebihi dari total jumlah pesawat Inggris, Perancis dan Polandia.

Penandatanganan Anglo-German Naval Agreement pada 18 Juni 1935. Dengan adanya perjanjian ini, maka Jerman diperbolehkan menambah jumlah armada  Angkatan Bersenjata empat kali lipat dari jumlah awal di perjanjian Versailles Peace Treaty.

Artileri Jerman sedang melakukan latihan militer. Kekuatan militer Jerman mengalami perkembangan paling pesat pada periode ini.

Para penduduk juga dilatih untuk mengikuti latihan-latihan untuk melindungi diri dari serangan darat dan udara, seperti membuat bunker, membekali diri dengan senjata, dan sebagainya.  
Pada tanggal 18 Juni 1935, Inggris dan Jerman menandatangani Anglo-German Naval Agreement dengan mengabaikan ketentuan dari Versailles Peace Treaty; Menurut perjanjian ini, Jerman dapat membangun sebesar 35% dari gross ton kapal perang Inggris dan 45% dari kapal selam Inggris. Hal ini sebanding dengan memperluas armada mereka 4 kali lipat. Walaupun tonase Angkatan Laut Jerman masih lebih kecil dibandingkan dengan tonase dari Inggris, tapi Jerman Angkatan Laut lebih terpusat, dan menyebabkan Angkatan Laut Inggris menderita lebih besar dalam Perang Dunia II.

 
Tiga batalion infantri Jerman sedang melintas Jembatan Bendorf pada 7 Maret 1936.

Unit bermotor Jerman sedang berada di garis perbatasan Rhineland, memantau gerak-gerik sekitar wilayah tersebut.

Kedatangan infantri Jerman disambut gembira oleh penduduk di Rhineland.
Pada tanggal 7 Maret 1936, Hitler dan Jerman menetapkan 3 batalion sebagai garis depan untuk merebut zona demiliterisasi Rhineland melalui jembatan Bendorf dalam sekejap. Semua jenderal angkatan bersenjata Jerman menerima pesan lewat perintah tersembunyi yang hanya bisa dibuka ketika Perancis mengirimkan angkatan bersenjata mereka. Pertempuran terjadi selama 48 jam dengan kekalahan Prancis. Angkatan bersenjata Perancis segera menarik diri dari Rhineland.

BENITO MUSSOLINI MARCH ON ROME

Benito Mussolini lahir di Dovia Di Predappio, sebuah kota kecil di provinsi Forlì di Emilia-Romagna pada tanggal 29 Juli 1883. Mussolini lahir dengan latar belakang kelas pekerja; ayahnya Alessandro Mussolini adalah seorang tukang besi dan aktivis anarkis, sementara ibunya Rosa Mussolini adalah seorang guru sekolah dasar. Sebagai anak muda, Mussolini dikirim ke sekolah asrama yang dikelola oleh biarawan Salesian. Mussolini memberontak dan diusir setelah serangkaian insiden, seperti melemparkan batu di jemaat setelah misa, menusuk tangan mahasiswa, hingga melemparkan sebuah wadah tinta pada guru. Setelah bergabung dengan sekolah baru pada usia 14, Mussolini mencapai nilai tertinggi, dan diangkat sebagai guru sekolah dasar pada tahun 1901. Ia hanya mengajar selama setahun sebelum meninggalkan rumah untuk perjalanan panjang mencari peruntungan di Swiss dan Austria.

 
Benito Mussolini saat 9 th bersama rekan-rekan sekolahnya (dilingkari). Masa muda Mussolini diwarnai dengan berbagai kenakalan dan ketidakpatuhan pada aturan disekolahnya.

 
Mussolini saat dirawat dan menjalani 27 kali operasi di Rumah Sakit Italia, akibat terkena luka tembak mortir pada Perang Dunia I (1917).

 
Tanggal 24 Oktober 1922, Benito Mussolini berada diantara para pendukung partai Fasis Italia di Roma.
Mussolini bergabung dengan Partai Sosialis Italia di bawah pengaruh ayahnya. Pada tahun 1912, Mussolini dipromosikan sebagai Kepala Editor koran partai Avanti. Setelah Perang Dunia I ia memiliki orientasi sugestif dan berpendirian keras, sehingga kerap bertentangan dengan Partai Sosialis Italia. Dia menganjurkan netralitas-aktif bagi Italia dalam Perserikatan Bangsa Bangsa, sehingga ia dikeluarkan dari partai. Setelah Italia memasuki perang tahun 1915, Mussolini meninggalkan dunia pena untuk berperang. Pada tahun 1917 ledakan satu bom mortir melukainya dalam parit perlindungan [entrenchment].

Benito Mussolini dan para pendiri partai Fasis Italia berfoto bersama seusai pengumuman kabinet Italia di 29 Oktober 1922.

 
Benito Mussolini resmi dilantik menjadi Perdana Menteri Italia pada 30 Oktober 1922. Pelantikan ini menandakan resminya kekuatan fasisme di Italia.

 
1 November 1922, Benito Mussolini menjabat tangan Raja Vittorio Emanuele III setelah pengangkatan sumpah sebagai Perdana Menteri.
Pada bulan Maret 1919, Benito Mussolini mereformasi Fasci Italiani Di Combattimento [Pasukan Perang Italia] yang terdiri dari 150 anggota. Ia menderita kekalahan dalam pemilihan November 1919. Tapi, pada pemilihan tahun 1921, Mussolini bisa masuk ke Parlemen. Partai Fasis yang dipimpinnya mulai berganti nama menjadi Squadristi [BlackShrts, kemeja hitam]. Pada bulan Agustus 1920, partai ini beraksi untuk meredam mogok kerja di pabrik Alfa Romeo [Milan]. Pada bulan November 1921, Mussolini mengadopsi program dan konservatif nasionalis dan mendirikan Partai Fasis Nasional, dengan membual kepada 700.000 anggota pada bulan Juli 1922.

 
Pasukan bentukan Mussolini, Blackshirts (atau Squadristi) yang terkenal kejam di tanah Italia. Blackshirts tidak segan-segan untuk membakar atau merusak segala atribut yang dimiliki oleh para lawan politik Benito Mussolini.

 
Kantor Benito Mussolini di Roma, Palazzo Venezia, yang juga terkenal dengan sebutan “Sala del Mappamondo” (ruang dengan aula yang terbelah dua). Ruangan ini berukuran 60 x 40 kaki, tapi hanya diisi dengan sebuah meja kecil dan tempat lilin tua di sudutnya.
Fasis Mussolini bergerak secara simultan revolusioner dan tradisionalis. Para pengikutnya yang terdiri dari veteran perang yang disebut kemeja hitam [atau squadristi] memulihkan jalan-jalan di Italia dengan tangan besi. Pada bulan September 1922, Mussolini mengetahui bahwa Perdana Menteri Luigi Facta memerintahkan Gabriele Annunzio untuk mengorganisir sebuah demonstrasi di 4 November 1922. Mussolini bergerak cepat untuk mengelakkan demonstrasi ini, dan sekaligus memperluas pengaruh dari partai fasis hingga ke ibukota Italia : Roma. Pada tanggal 24 Oktober, Mussolini mendeklarasikan pada 60.000 orang anggota Kongres Fasis di Naples, bahwa ia dan Partai Fasis ingin memerintah Italia.

 
Mussolini ketika menghadiri upacara pembukaan Expressway Italia di Roma.


Inspeksi tak hanya dilakukan dilapangan terbuka, melainkan juga dilakukan Mussolini di Rumah Sakit Militer.


Dengan atribut militer lengkap ketika menghadiri parade militer di Roma.
Benito Mussolini diangkat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 30 Oktober 1922, dan dengan demikian kediktatoran Fasis didirikan secara resmi di Italia. Pada tanggal 1 November 1922, Benito Mussolini mengambil sumpah di depan Raja Vittorio Emanuele III sebagai Perdana Menteri baru di depan Martir Tomb. Kongres ke-27 di bawah pengaruh Fasis dilaksanakan tahun 1924. Mayoritas calon menang datang dari Partai Fasis Nasional. Benito Mussolini juga mengorganisasikan parlemen sebagai badan legislatif agar dominan diatas Kongres. Badan legislatif ini benar-benar terdiri dari anggota partai dan anggota kabinet Fasis. Pada bulan Oktober 1926, Benito Mussolini mengeluarkan peraturan untuk melarang semua partai politik dan perkumpulan politik kecuali pihak Fasis. Partai Fasis Italia itu telah dijadikan simbol kediktatorannya.

 
Tidak hanya para pemuda yang diwajibkan untuk mengikuti wajib militer. Anak-anak juga sudah diperkenalkan dengan berbagai macam senjata untuk berperang.

Pertengahan 1932, Mussolini dan semua petinggi Partai Fasis Italia memperingati 10 tahun "March on Rome" di Velletri.

 
Raut muka kejam Mussolini saat menghadiri salah satu konferensi parlemen di Roma.
Setelah menjadi Perdana Menteri, kantor Benito Mussolini berpindah ke Palazzo Venezia di Roma yang juga disebut Sala del Mappamondo [kantor berbentuk aula dari dua belahan). Ruang kantor ini memiliki panjang 60 kaki, lebar 40 kaki dan tinggi 40 kaki. Aula itu benar-benar kosong. Meja dan tempat lilin tua Benito Mussolini ditempatkan di sudut aula. Tempat itu terkesan suram dan mistis bagi seorang Perdana Menteri. 

ITALIAN INVASION OF ABYSSINIA

Kekuatan militer dan ekonomi Italia paling lemah di antara negara-negara Eropa seperti Inggris, Perancis dan Jerman, tapi Benito Mussolini berambisi untuk mendirikan Roman Empire yang baru. Dia juga ingin mengubah Laut Mediterania menjadi Danau Italia. Untuk mewujudkan ambisi itu, pertama kali yang dia lakukan adalah menyerbu negara Abyssinia [kini dikenal dengan nama Ethiopia] di benua Afrika.
 
Italia mengirimkan bala tentara pertamanya ke Abyssinia pada musim panas 1935 melalui pelayaran di laut. Inggris tampak acuh-tak acuh menghadapi tindakan Italia ini.

Pasukan Italia mengibarkan bendera bergambarkan Benito Mussolini dari atas kapal Conte di Cavour, September 1935.
Oleh karena itu, di musim panas 1935, Italia sering dikirim tentara mereka dari Naples ke Eritrea yang berada di utara Abyssinia. Inggris bisa saja menghentikan agresi ini dengan menutup Terusan Suez, yang berarti mematikan line lalu lintas Italia pada waktu itu. Namun, Inggris tidak melakukan ini, dan mentoleransi invasi Italia dalam insiden Abyssinia.

Pada 3 Oktober 1935, Mussolinin juga mengirimkan unit kavaleri Italia untuk menginvasi Abyssinia.

Anggota Partai Fasis Italia mengadakan parade keliling kota Roma sebagai pernyataan untuk mendukung invasi Mussolini ke Abyssinia.
Pada bulan September 1935, kapal pengangkut Italia Conte Di Cavour yang penuh pasukan bersenjata memulai perjalanannya ke Afrika. Benito Mussolini mengorbankan anjing-anjing perang untuk bisa menambah populasi pasukannya hingga 1.000.000 personil. Mussolini mengirimkan kapal perang, pesawat terbang dan tank di Eritrea dan Somalia. Italia juga dilakukan provokasi di sumur Walwal di Ogaden yang merupakan provinsi Abyssinia dekat perbatasan Italia-Somalia. Pasukan Abyssinia melakukan counter-attack, sementarta Italia terus meningkat pasukan mereka. Bahkan, Mussolini mengangkat Jenderal Emilio De Bono sebagai Panglima Angkatan Darat Italia sebagai kepala korps di Afrika Timur. Pada musim gugur 1935, Italia sudah mempunyai 300.000 tentara di perbatasan utara dan tenggara Abyssinia. Setelah semuanya disiapkan, pada tanggal 3 Oktober 1935, tentara Italia menyeberangi Sungai Mareb untuk menyerbu Abyssinia.

Infantri Italia sedang berjalan memasuki hutan belantara Afrika setelah turun dari kapal pengangkut.

 
Infantri dari divisi peralatan berat sedang bersiap-siap untuk melancarkan perang terbuka terhadap milisi Abyssinia.
Pada tanggal 6 Oktober 1935, anggota Fasis Italia mengadakan parade di Roma untuk merayakan pendudukan Abyssinia oleh pasukan bersenjata Italia. Di lain tempat, warga Abyssinia justru membela negara mereka habis-habisani dalam perang suci. Mereka menggunakan, hutan, tombak dan pedang untuk menghadapi pesawat dan meriam artileri. Namun, beda persenjataan menjadikan perang ini tidak berlangsung lama dengan kemenangan di pihak Italia.

Kaisar Abyssinia, Haile Selassie, yang berusaha sekuat tenaga mempertahankan tanah airnya, akhirnya tak kuasa menahan invasi Mussolini.

Militan Abyssinia yang gagah berani melawan tentara Italia dengan persenjataan tradisional.

Sebagian tentara Abyssinia yang tersisa melakukan perlawanan dalam peperangan yang tidak seimbang tersebut.
Kaisar Haile Selassie I bersama rakyat Abyssinia memberikan perlawanan terhadap agresi fasis Italia. Pada saat yang sama, Kaisar Haile Selassie juga meminta bantuan dari Liga Bangsa-Bangsa dan negara-negara Barat. Namun Inggris, Perancis, Amerika Serikat dan Liga Bangsa-Bangsa justru pasif dan tidak mengambil tindakan apapun untuk menghentikan agresi tersebut. Pada 5 Mei 1936, akhirnya Italia menduduki Abyssinia dan ibukotanya, Addis Ababa. Kaisar Haile Selassie kemudian pergi ke pengasingan di Inggris.

 
Para tentara Abyssinia yang gugur dalam medan pertempuran.

Muka salah seorang militan Abyssinia yang menatap bengis terhadap semua bentuk invasi Italia.
Ajaran kaisar tentang perang suci menjadikan rakyat Abyssinia pantang menyerah meskipun negara itu dianeksasi. Seorang komandan tentara menyerang mengakui bahwa tentara Abyssinia dan warga sipil memiliki semangat berani mati. Inggris, Perancis dan Amerika Serikat yang tampak paling tenang dan toleran pada invasi Italia-Abyssinia. Perancis khawatir bahwa Nazi Jerman bisa saja membalas dendam, sehingga mereka ingin bersatu dengan Italia untuk pertahanan setiap serangan dari Jerman. Inggris masih mengendalikan Terusan Suez pada waktu itu, jadi mudah bagi mereka untuk melarang Italia dengan memanfaatkan terusan ini. Meskipun Liga Bangsa-Bangsa mengumumkan bahwa Italia adalah negara yang menyerang pada 7 Oktober 1935, dan menyatakan untuk melakukan embargo ekonomi untuk Italia, tapi tidak mengambil tindakan apapun.

JAPAN INVADED NORTHEAST CHINA

Imperialisme Jepang di Cina memiliki kebijakan jangka-panjang untuk mendominasi politik dan militer Cina. Tujuannya adalah mengamankan cadangan bahan baku dan sumber daya lainnya. Untuk mewujudkan ambisi agresi tersebut, Jepang menunjuk target pertama mereka di wilayah Timur Laut Cina. Pada awal tahun 1927, Perdana Menteri Tanaka Giichi akhinya menyiapkan rencana untuk menginvasi Cina, dengan nama Tanaka Memorial Imperialist Conquest Plan. Tanaka Giichi juga menyebutkan, bahwa Timur Laut Cina sebagai wilayah signifikan untuk daerah pertahanan Jepang. Pada tahun 1928, militer Jepang merencanakan Huanggutun Incident, yang berarti mulai menebarkan propaganda di Timur Laut Cina.

puluhan bank di Jepang mengalami kebangkrutan akibat krisis ekonomi global di Asia. Para deposan akhirnya beramai-ramai mengunjungi Bank untuk menarik uang mereka.
Pada akhir 1920-an, krisis ekonomi merubuhkan kapitalisme dunia. Jepang adalah salah satu negara yang sangat terpukul karena keterbatasan sumber daya. Pada tahun 1931, krisis ekonomi Jepang mencapai puncaknya, produksi industri turun 32,4%, industri berat menurun sekitar 50%, 3.000.000 pekerja di Jepang yang menganggur, para petani terlilit hutang, sehingga sekitar 2/3 petani telah kehilangan tanah mereka.

Krisis ekonomi hebat ini berdampak signifikan bagi semua rakyat Jepang. Pengangguran dan kriminalitas meningkat tajam, dan akhirnya menghalalkan segala cara untuk bisa bertahan hidup.
Pada tanggal 14 Maret 1927, Menteri Keuangan Jepang Naoharu Kataoka memberikan pernyataan kepada Budget Committee [Panitia Anggaran DPR]. Dia menyatakan, bahwa negara dalam situasi kritis, terlebih ada berita terbaru yang menyeberangi mejanya: “Tokyo Watanabe Bank bangkrut pagi ini”. Berita ini seperti memicu lemahnya keuangan negara secara luas. Segera, deposan berduyun-duyun mengantri di depan bank untuk menarik uang mereka. 37 bank di Tokyo ditutup tak lama kemudian

Segala upaya diperjuangkan untuk bisa bertahan hidup. Sejumlah gadis remaja sampai harus merelakan dirinya untuk dijual ke rumah-rumah bordil menjadi Geisha oleh orangtua kandung mereka.
Krisis ekonomi menyebabkan rakyat Jepang menderita secara serius, laksana diambang kematian. Dalam rangka untuk menyingkirkan situasi sulit yang disebabkan oleh krisis ekonomi, militer Jepang justru makin represif kepada semua bentuk pemberontakan. Panglima perang Zhang Zuolin bertengkar dengan para petinggi negara, dan lebih pro-rakyat. Pada 4 Juni 1928, kereta yang dinaikinya meledak di stasiun kereta api Huanggutun. Zhang Zuolin tewas dalam peledakan yang direncanakan oleh Tentara Kwangtung.

Kereta perang Zhang Zuolin yang dibenahi pasca ledakan yang penuh konspirasi tersebut.

Sejumlah wartawan berpose bersama didepan rel kereta api pasca Insiden 18 September.
Pada tanggal 18 September jam 10.30, angkatan bersenjata Jepang meledakkan gerbong kereta api Liutiaogou, Shenyang. Mereka langsung mengambil ini sebagai alasan untuk menyerang Beidaying di Shenyang. Mereka menyita Kota Shenyang pada hari berikutnya. Peristiwa ini dikenal dalam sejarah militer Jepang dengan nama September 18 Incident. Tiga Provinsi di Cina Timur Laut akhirnya diduduki oleh Jepang hanya dalam waktu tiga bulan kemudian.

MILITARY FASCIST MOVEMENT ESTABLISHMENT

Pada 1930, para kerajaan Fasis Jepang dibagi menjadi dua fraksi, yaitu Imperial Way [Kodoha] dipimpin oleh Sadao Araki dan Control [Toseiha] dipimpin oleh Hideki Tojo. Kedua fraksi memiliki tujuan umum untuk membentuk kediktatoran Fasis berdasarkan kekuatan militer. Tapi, metode yang digunakan berbeda : Imperial Way menggunakan kudeta, revolusi dan cara-cara teroris untuk mencapai tujuannya. Sedangkan Control menyarankan menggunakan cara yang sah dengan membiarkan kabinet menerima perintah dari markas besar militer untuk mewujudkan diktatur militer yang fasis.

 
Pada 14 November 1930, Perdana Menteri Osachi Hamaguchi dibunuh oleh sindikat berbahaya Aikoku-sha. Korban memang terkenal sebagai lawan politik penghalang utama gerakan fasisme Jepang. 

 
Polisi akhirnya berhasil menangkap pembunuh Osachi Hamaguchi, Tomeo Sagoya, tak lama setelah insiden. Sang pembunuh yang telah dijatuhi hukuman mati ini memang pendukung fanatik fasisme Jepang.
Pada bulan November 1930, Perdana Menteri Hamaguchi Osachi, seorang tokoh yang khas dari pemerintah Jepang, dibunuh oleh kelompok rahasia ultranationalist Aikoku-Sha. Pada bulan Mei 1932, Perdana Menteri lainnya, Inukai Tsuyoshithe, dibunuh oleh Ketsumeidan, sebuah asosiasi Fasis, Insiden ini menandai berakhirnya kontrol politik sipil atas keputusan-keputusan pemerintah.

Aikoku-sha adalah paham yang terkenal karena gerakannya yang ekstrim dan kejam. Pada Mei 1932, gerakan ini sudah membunuh beberapa pejabat tinggi di Jepang, seperti Perdana Menteri pengganti Inukai Tsuyoshithe (gambar kanan), Menteri Keuangan Junnosuke Inoue (gambar tengah) dan Dirjen Mitsui Group Dan Takuma (Gambar kiri).

Setelah kudeta berhasil dilumpuhkan, sebanyak 14 anggota Ultranasionalis Aikoku-sha ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh mahkamah agung Jepang. 
Pada tanggal 26 Februari, 1936 sebuah kudeta pecah di Tokyo oleh sekelompok muda dari Fraksi Imperial Way [Kodoha], dipimpin oleh Sadao Araki dengan sekitar 1.500 tentara. Mereka menyerbu kediaman resmi Perdana Menteri dan menyerang Dept. Kepolisian Metropolitan Tokyo. Mereka membunuh Kabinet Menteri dan mantan Perdana Menteri Saito Makoto, mantan Menteri Keuangan Takahashi Korekiyo dan Inspektur-Jenderal Pendidikan Militer, Jenderal Jotaro Watanabe. Rumah Grand Chamberlain Laksamana Kantarō Suzuki juga diserang sehingga beliau terluka parah. Perdana Menteri Okada Keisuke terpaksa mengundurkan diri pada bulan Maret. Kudeta itu tidak mendapatkan dukungan lebih lanjut dari pihak lain dan runtuh oleh pemerintah hanya dalam waktu beberapa hari.

 
Tanggal 1 Mei 1934, sebanyak 19 organisasi sayap kanan dari Partai Buruh mengadakan demonstrasi besar-besarn di Tokyo Fukawa Park. Mereka membawa tema-tema yang mengatasnamakan rasis dalam kekaisaran Jepang dan hapus perbedaan kelas bagi pekerja.
Kudeta berdarah kembali terjadi di Tokyo pada 26 Februari 1936, yang dipelopori oleh sekelompok muda dari Fraksi Imperial Way [Kodoha],
Tokyo menyatakan negara dalam keadaan darurat militer sebelum fajar pada hari kedua. Pada pagi hari 29, pasukan anti-pemberontak dalam menduduki area Tamachi, yang diduduki oleh fraksi Imperial Way [Kodoha]. Pada akhir Februari, kudeta telah diredam secara menyeluruh. Mayoritas tentara dan perwira muda kembali ke pangkalan asal mereka. Kepala tentara pemberontak Kapten Senior Nonaka Shirou bunuh diri [harakiri].

Para tentara pendukung kudeta berbaris mengelilingi gedung parlemen Tokyo.

Mereka yang terbunuh dalam kudeta : mantan Perdana Menteri Saito Makoto (tengah), Inspektur Jenderal Pendidikan Militer, Jenderal Jotaro Watanabe (kiri) dan mantan Menteri Keuangan Takahashi Korekiyo (kanan)
Fraksi Control [Toseiha] mengambil alih kekuatan militer dengan melawan barisan tentara pemberontak Fraksi Imperial Way [Kodoha] setelah peristiwa Insiden 26 Februari. Fraksi ini juga mengambil kesempatan ini untuk melakukan fascistization yang komprehensif kepada pemerintah. Pada bulan Mei, Pemerintah Jepang mengizinkan para petugas berpangkat Letnan Jenderal dan diatasnya untuk mempromosikan pos-pos Laksamana dan juga ajudan Laksamana dari Angkatan Laut. Sejak saat itu, para Petinggi Fasisme di Jepang bisa mengendalikan kabinet langsung melalui perwira-perwira militer dan dengan demikian membentuk Gerakan Fasis Militer Jepang.

Perdana Menteri pengganti, Keisuke Okada (kanan), juga menjadi salah satu target pembunuhan dalam kudeta. Namun, beliau selamat dari maut berkat kesalahan para pemberontak dan akhirnya menewaskan teman sejawatnya (kiri).

Pergerakan militer di kota Tokyo pada 29 Februari 1936, setelah Pemerintah Tokyo mengumumkan Darurat Militer untuk memulihkan keamanan dari kudeta.
Dalam rangka untuk memulai perang agresif skala besar, Kekaisaran Jepang memperkenalkan konsep Fasisme Total War. Konsep ini untuk membangun kediktatoran fasis militer di kancah politik. Mereka meluncurkan serangkaian kebijakan untuk membangun dan meningkatkan produksi industri militer. Pada tanggal 9 Maret, 1936 kabinet baru dibentuk dengan Koki Hirota sebagai Perdana Menteri. Pemerintah kemudian sepenuhnya mengendalikan militer dan dengan demikian menandai pembentukan sistem kediktatoran Fasis Militer Jepang.

Upaya pemberontakan telah berhasil diredam oleh Pemerintah Jepang, ditandai dengan banyaknya militer Jepang yang berjaga-jaga diseluruh kota Tokyo.

Kabinet Baru yang dipimpin oleh Koki Hirota sebagai Perdana Menteri (9 Maret 1936).
Kabinet Koki Hirota ini dengan cepat membangun persenjataan militer Jepang. Kabinet memulai National Defense Donation, yaitu kampanye untuk mengkompensasi kekurangan akibat industri militer. Dana yang terkumpul digunakan untuk membangun tank, artileri, pesawat, dan semua peralatan perang Jepang.

Kepemimpinan dari kabinet Koki Hirota sangat mengandalkan ekspansi militer, karena ingin meredam segala bentuk kudeta dan pemberontakan.

Salah seorang dermawan menyumbang sebuah pesawat ke Kekaisaran Jepang dalam suatu upacara tanggal 25 Agustus 1935.
Tentara Jepang mengadakan latihan militer khusus di Propinsi Kyushu dari tanggal 9-13 November 1935. Kaisar Showa Hirohito juga menyempatkan untuk berkunjung setelah latihan. Di tahun yang sama, Jepang juga melakukan propaganda militer Jepang Bushido – Warrior Way dalam pasukan tentara setelah Insiden 18 September. Hal ini untuk meningkatkan mental pasukan agar lebih agresif, kontra-mobilitas dan barbar. Pada saat yang sama, prajurit perang melakukan pendidikan militer kepada semua rakyatnya dengan menekankan nasionalisme Jepang diatas segalanya.


Parade MIliter di Provinsi Kyushu pada 9 November 1935.


Laksamana Hisaichi Terauchi disudutkan oleh anggota parlemen dalam Kongres di awal Januari 1937.
Perdana Menteri Hirota Koki mengadakan pertemuan dengan Laksamana Angkatan Darat, Angkatan Laut Laksamana, Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan pada bulan Agustus 1936. Pertemuan ini mengadopsi strategi ekspansi agresi asing yang ditafsirkan sebagai National Policy Datum. Hal ini menuntut Jepang disatu sisi untuk memastikan status Kekaisaran Jepang di daratan Asia Timur, di sisi lain untuk mencari untuk pengembangan lebih lanjut dengan menginvasi Asia Tenggara. Sebelum ini, markas militer juga telah merevisi Empire National Defense Policy. Ketentuan baru ini bertujuan pada strategi militer untuk Angkatan Darat, Laut dan Udara.

Wajib Militer adalah hal yang lazim bagi semua pria di Jepang, dari dewasa hingga anak-anak.

Para pelajar dari sekolah Tokyo Meguro juga mengikuti sesi wajib militer yang langsung dipimpin oleh para petinggi angkatan darat, laut dan udara Jepang.
Tenaga kerja dari tentara Jepang telah meningkat dari 230.000 [tahun 1931] menjadi 450.000 [pada 1937]. Jumlah personil operasi Angkatan Laut juga naik empat kali lipat. Jumlah meriam Divisi Infanteri Jepang telah melebihi yang dimiliki oleh Perancis, hampir setara dengan Inggris dan Amerika Serikat. Jumlah pesawat juga meningkat dari 600 [tahun 1931] menjadi 1.500 [tahun 1936]. Tentara Jepang telah mempersiapkan di berbagai aspek untuk ekspansi mereka dengan perang agresif. Kebijakan pemerintah Jepang benar-benar di bawah kendali militer setelah Peristiwa 26 Februari. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan di antara beberapa anggota kongres. Tentara Laksamana Terauchi bahkan sempat dimaki-maki oleh anggota kongres ketika menghadiri Kongres pada Januari 1937.

INVASION OF SPAIN BY GERMANY & ITALY

Pada tahun 1931 Spanyol didirikan sebagai Republik setelah letusan revolusi kaum borjuis. Pada pemilu parlemen bulan Februari 1936, partai-partai Sosialis Spanyol [Partai Buruh, Partai Republik Sayap Kiri, Partai Republik Sayap Kiri Catalonia, Partai Uni Republik, Partai Komunis Spanyol, Partai Catalan dan Partai Otonomi Republik Galisia] bersatu untuk membentuk Front Populer [Frente Populer]. Pemerintah dibawah Front Populer ini memberlakukan undang-undang untuk merlindungi hak-hak pekerja dan mengumumkan hak otonomi untuk berbagai negara bagian.

Ekspresi gembira para pekerja yang dilindungi hak-haknya berdasarkan undang-undang yang disahkan Front Populer.

 
Seorang wanita di kota Barcelona yang mendaftarkan diri kedalam Angkatan Bersenjata.
Pada tahun yang sama pada tanggal 18 Juli, kepala negara Spanyol, Francisco Franco Bahamonde, yang berbasis Maroko melakukan pemberontakan Republik bawah dukungan Fasis Jerman dan Italia. Pemberontakan segera menyebar ke daratan Spanyol. Warga Spanyol mengikuti wajib-militer untuk melindungi tanah mereka. Di bawah dukungan masyarakat, pemerintah meredan kerusuhan di Madrid dan kerusuhan perkotaan lainnya sangat cepat. Tentara pemberontak itu berada di perbatasan provinsi di selatan dan utara. Tapi setelah Agustus 1936, Fasis Jerman dan Italia melakukan intervensi bersenjata langsung ke Spanyol dengan cara terbuka.

 
Prajurit Spanyol sedang membidik lawannya untuk berperang dengan tentara pemberontak dalam rangka untuk melindungi hak-hak demokratis mereka.

 
Barikade tentara dari International Brigades yang berpartisipasi di Madrid.
Dalam rangka untuk melawan fasis, kaum perempuan turut maju untuk membantu bersama-sama dengan pejuang laki-laki. Spanyol mengendalikan titik strategis gerbang barat ke Laut Mediterania. Ini bisa berfungsi sebagai jembatan untuk invasi menuju Afrika Utara dan dapat menyebabkan Perancis akan diserang dari sisi depan dan sisi belakang. Posisi Spanyol juga bisa menghentikan Inggris memasuki Eropa Timur dan Timur Tengah. Karena itu, Jerman dan Italia berusaha untuk mengendalikan Spanyol dengan membantu pasukan pemberontak Franco. Mereka tidak hanya menyediakan transportasi dan amunisi seperti pesawat terbang, meriam dan tank kepada tentara pemberontak, tapi juga mengirimkan ratusan ribu tentara untuk berperang bersama-sama dengan tentara pemberontak. Inggris dan Perancis menganggap upaya dari Jerman dan Italia itu adalah salah, tapi karena takut bahwa gerakan Front Populer mungkin menyebar ke seluruh Eropa, mereka tidak mengganggu-gugat kebijakan tersebut.

 
Para pengungsi yang melarikan dari kota Barcelona ketika perang meletus.

 
Pemandangan mengerikan pasca perang di Madrid.
Pada bulan Juli 1936, Perancis mengumumkan bahwa mereka mempertahankan netralitas dari konflik di Spanyol. Pada bulan Agustus, Inggris dan Perancis menyatakan bahwa mereka tidak akan ekspor senjata dan sumber daya militer ke Spanyol, tetapi juga membentuk Noninterference Committee yang terdiri dari 27 negara Eropa pada bulan September. Di bulan Januari 1937, Amerika Serikat juga turut menyatakan netralitas untuk Spanyol. Perjuangan revolusi Spanyol memperoleh dukungan dari kaum proletar dunia dan tokoh-tokoh progresif. 35.000 orang dari 54 negara terdiri dari Uni Soviet, Perancis, Amerika Serikat, Kanada, dan Cina membentuk Internasional Brigade untuk mendukung Spanyol. Sekitar 10.000 orang dikorbankan dalam membela Republik Spanyol.

 
Pergerakan unit infantri dari angkatan bersenjata Spanyol di tengah kota Madrid.

 
Jenderal Francisco Franco Bahamonde sedang memasuki kota Madrid pasca peperangan.
Api peperangan disulut oleh Fasis Jerman dan Italia beserta tentara pemberontak Franco di Spanyol. Untuk menghindari kekacauan yang disebabkan oleh perang, 500.000 orang dari Barcelona dipaksa meninggalkan rumah mereka. Pemberontak didukung tentara Jerman dan Italia menyatakan perang terhadap ibukota Madrid mulai dari akhir Oktober tahun 1936. Para fasis lokal Quinta Columna terlibat dalam kekacauan. Rakyat Spanyol harus berjuang keras dalam peperangan di bawah kondisi sulit ekstrim.

 
Upacara yang dipimpin oleh Jenderal Francisco Franco Bahamonde di Madrid pada 19 Mei 1939.
Pada bulan Februari 1939, pemerintah Imperialisme dari Inggris dan Perancis meninggalkan Noninterference Committee untuk mengakui pemerintahan Franco secara resmi. Pada tanggal 28 Maret, tentara fasis berkolaborasi dengan Quinta Columna menduduki Madrid. Republik Spanyol menjadi tak terkendali akibat perang. Pada tanggal 19 Mei 1939, Francisco Franco Bahamonde mengadakan upacara besar untuk merayakan kemenangannya dengan sukacita.

GERMAN ANNEXATION OF AUSTRIA

Adolf Hitler ingin menduduki Austria. Itu secara eksplisit dinyatakan dalam bukunya Mein Kampf [Perjuanganku] : “Austria harus kembali ke tanah air Jerman”. Sebagai jantung di Eropa Tengah, dengani populasi 7.000.000 jiwa, posisinya sangat penting dan strategis. Jerman bisa menyerang ke Cekoslovakia dari tiga arah dan membuka jalan ke Semenanjung Balkan jika telah menduduki Austria. Hitler membuat rencana aneksasi Austria sebagai langkah pertama ekspansi Nazi-Jerman ke benua Eropa.

 
Kanselir Austria ke-14 Engelbert Dollfuß, yang dibunuh dalam konspirasi Nazi-Austria di 25 Juli 1934.

 
Benito Mussolini dan Raja Vittorio Emanuele III melakukan inspeksi dalam latihan militer untuk melakukan invasi ke Austria.
Adolf Hitler merekrut anggota-anggota baru Fasis dari Austria, dan menghasut mereka untuk membuat segera setelah ia berkuasa. Pada 25 Juli 1934, antek Nazi Austria memulai pemberontakan di Wina. Mereka membunuh Kanselir Austria ke-14 Engelbert Dollfuß. Beberapa jam kemudian, tentara yang nasional Austria yang setia untuk Engelbert Dollfuß menangkap anggota pemberontak. Kudeta di Austria akhirnya digagalkan. Adolf Hitler ingin mengambil kesempatan ini untuk menyerang Austria namun militernya kalah dalam hal pengalaman berperang dan ia juga khawatir tentang gangguan dari Italia, sehingga ia terus menahan invasi militernya. Italia mengadakan latihan militer dekat perbatasan Austria untuk menunjukkan kepada Jerman bahwa “Italia melindungi kemerdekaan Austria” pada bulan Agustus 1935. Italia tidak mengizinkan Jerman untuk menginvasi Austria.

 
Kendaraan lapis baja dan infantri Nazi Jerman melewati gedung Burg Theater untuk memasuki pusat kota Vienna.

 
Tentara Jerman disambut meriah saat memasuki Salzburg pada tanggal 13 Maret 1938.
Pada bulan Juli 1936, perjanjian ditandatangani antara Jerman dan Austria. Jerman kembali mengakui kedaulatan Austria. Namun saat penandatanganan, Jerman memberikan peringatan berupa ancaman Unternehmen Otto, atau prediksi akan datangnya gangguan bersenjata ke Austria, pada bulan Juni tahun berikutnya. Invasi Italia ke Abyssinia justru didukung oleh Jerman. Hubungan kedua negara semakin dekat. Akhirnya, hubungan ini lebih dekat setelah kedua negara secara kolektif turut serta dalam Perang Saudara Spanyol. Pada bulan November 1937, Italia menandatangani Anti-Comintern Pact. Penandatanganan ini menyimpulkan antara Jerman, Italia dan Jepang terikat dalam satu paham tentang fasisme. Dengan demikian, penghalang dari invasi Jerman ke Austria telah dihapus berkat perjanjian ini. Inggris, Perancis dan Amerika Serikat tidak menentang kebijakan invasi Hitler terhadap Austria. Inggris secara eksplisit menunjukkan bahwa mereka tidak menentang kegiatan Jerman di Eropa, termasuk menginvasi Austria.

 
Hitler langsung menuju desa kelahirannya begitu Jerman menaklukkan Austria. Setelah itu ia langsung membentuk pemerintahan Austria yang dikontrol ketat oleh Nazi, dan menunjuk Arthut Seyss-Inguart sebagai Perdana Menteri

 
Anggota Nazi yang berada di Vienna bersuka cita karena kedatangan tentara Jerman.
Pada bulan Februari 1938, Adolf Hitler memanggil Kanselir Republik Pertama Austria Dr Kurt von Schuschnigg ke Jerman untuk diskusi yang penuh intrik, Hitler berpendapat bahwa Pemerintah Austria tidak ramah ke Jerman. Diskusi tersebut juga mengindikasikan pada bahaya intimidasi Jerman ke Austria. Menteri Luar Negeri Jerman Joachim von Ribbentrop memberi Dr Kurt von Schuschnigg ultimatum pada sore hari. Konten dalam ultimatum termasuk pembatalan aturan larangan ke Partai Nazi Austria, permintaan maaf untuk semua petinggi Nazi, dan pengangkatan anggota Nazi untuk memegang jabatan penting di Pemerintahan Austria. Dr Kurt von Schuschnigg dipaksa setuju dengan ultimatum ini.

 
Pada tanggal 15 Maret 1938, Adolf Hitler memberikan pidato resminya yang pertama di Vienna, sembari mengumumkan bahwa Austria adalah provinsi baru Jerman.

 
Nazi-Jerman mengadakan parade besar-besaran di Vienna setelah menganeksasi atau menduduki seluruh wilayah Austria.
Rakyat Austria mengadakan aksi protes atas aneksasi Jerman ke Austria. Kanselir Austria Dr Kurt von Schuschnigg ada di bawah tekanan masyarakat. Dia mengumumkan untuk mengadakan referendum pada tanggal 13 Maret, untuk menjaga independensi Austria berdasar pada keputusan bersama. Adolf Hitler segera memerintahkan Dr Kurt von Schuschnigg untuk mengundurkan diri setelah dia mendengar kabar tentang referendum. Dia kemudian menunjuk Arthur Seyss-Inquart sebagai Kanselir baru. Hitler segera membatalkan referendum, dan pada saat yang sama, ia memerintahkan angkatan bersenjata Jerman untuk menyerang Austria. Pada malam hari tanggal 11 Maret 1938, angkatan bersenjata Nazi-Jerman melintasi perbatasan untuk melaksanakan Unternehmen Otto. Pertempuran berlangsung hanya dalam tiga hari saja. Pada tanggal 14 Maret Austria secara resmi bergabung ke Jerman untuk menjadi sebuah provinsi baru di Third Reich. Pada tanggal 15 Maret 1938, Adolf Hitler berpidato di Wina. Dia mengumumkan bahwa Austria telah menjadi provinsi baru milik Jerman.

MUNICH PLOT

Cekoslovakia terletak di pusat Eropa, tidak hanya memiliki posisi yang strategis, tapi juga memiliki sumber daya mineral yang sangat kaya. Jerman sudah berencana menginvasi bangsa ini, dengan tujuan mendapatkan sumber daya alam untuk industri militer. Sebanyak 3.000.000 jiwa warga Cekoslovakia berasal dari Jerman, dan sebagian besar tinggal di Sudetenland. Pada bulan April 1938, pemimpin Partai Sudeten Jerman di Cekoslovakia, Konrad Henlein, mengadakan rapat di majelis. Dia menuntut untuk otonomi Sudetenland dari Cekoslovakia. Adolf Hitler kemudian membangun kekuatan militernya di perbatasan Jerman-Cekoslovakia, dan melakukan invasi yang disebut Mei Crisis. Pemerintah Inggris dan Perancis menasihatkan pemerintah Cekoslovakia untuk melepaskan daerah Sudetenland sebagai hadiah untuk Adolf Hitler, sehingga untuk mendorong Jerman untuk gerakan yg menuju ke timur mereka kontra-Soviet. Kedua negara menunjukkan bahwa mereka tidak akan berjuang untuk Cekoslovakia.

 
Perdana Menteri Inggris Arthur Neville Chamberlain tiba di Jerman untuk bernegosiasi dengan Adolf Hitler pada 15 September 1938.

Pertemuan kedua Adolf Hitler dan Perdana Menteri Inggris Arthur Neville Chamberlain pada 22 September 1938 di Bad Godesberg.

Para delegasi dalam pertemuan Munich Agreement, yang pada akhirnya mengesahkan Sudetenland sebagai wilayah milik Jerman.

Saat-saat penandatanganan Munich Agreement pada 29 September 1938 di Munich.
Toleransi Inggris dan Perancis telah membawa Adolf Hitler ke posisi yang lebih baik. Jerman telah menyusun sebuah rencana invasi bernama Green Plan untuk menyerang Cekoslovakia. Semua armada militer Jerman telah diinstruksikan untuk melakukan mobilisasi pada tanggal 16 September dan serangan pada 1 Oktober. Pada tanggal 15 September, Perdana Menteri Inggris Arthur Neville Chamberlain mengambil penerbangan pertama dalam hidupnya untuk terbang ke Jerman untuk bertemu dengan Adolf Hitler di Berchtesgaden. Setelah tiga jam diskusi, Hitler menjamin bahwa Jerman tidak akan mengambil tindakan militer.

 
Pose bersama para delegasi dari Munich Agreement (kiri ke kanan) : Perdana Menteri Arthur Neville Chamberlain (Inggris), Perdana Menteri Edouard Daladier (Perancis), Adolf Hitler (Jerman), Benito Mussolini dan Menteri Luar Negeri Galeazzo Ciano (Italia).

Arthur Neville Chamberlain menandatangani Munich Agreement.

Dokumen perjanjian Munich Agreement yang telah ditandatangani.

Arthur Neville Chamberlain sepulangnya dari Jerman langsung mengadakan konferensi pers didepan wartawan.
Inggris dan Perancis memutuskan untuk memenuhi permintaan Adolf Hitler. Mereka harus menekan Cekoslovakia untuk membagi wilayah Sudetenland kepada Jerman. Arthur Neville Chamberlain mengambil penerbangan untuk terbang ke Jerman lagi pada tanggal 22 September untuk mendiskusikan dengan Adolf Hitler di Bad Godesberg. Tanpa diduga Hitler mengusulkan untuk tidak hanya memiliki Sudetenland, tapi semua wilayah di Cekoslowakia. Hitler juga mengumumkan untuk bersiap-siap untuk angkat senjata kepada Cekoslovakia pada tanggal 28 September dan memulai perang pada tanggal 30 September.

Bala tentara Jerman mulai memasuki Jerman pada 1 Oktober 1938.

Pemandangan miris, dimana seorang wanita Cekoslovakia yang menangis karena terpaksa harus memberikan salam kepada tentara Jerman.

Sebuah gambar karikatur dari surat kabar Inggris "Picture Post" yang mengilustrasikan seekor gajah terbang sebagai pertanda bahwa Munich Agreement tidak akan bisa bertahan lama karena agresor Nazi-Jerman.

Politikus Partai SPP Slovakia, Jozef Tiso, berkunjung ke Jerman untuk menemui Adolf Hitler pada 23 Maret 1939.
Pada tanggal 29 September Arthur Neville Chamberlain mengambil penerbangan ke Jerman yang ketiga dalam dua minggu. Pertemuan puncak diadakan di Munich oleh kepala Arthur Neville Chamberlain [Inggris], Edouard Daladier [Perancis], Adolf Hitler [Jerman] dan Benito Mussolini [Italia]. Konferensi ini dimulai pada tanggal 29-30 September, dan diakhiri dengan Munich Agreement, yaitu pengambilalihan wilayah Sudetenland ke Jerman. Sampai saat itu, dua wakil Cekoslowakia yang menunggu di ruang sebelah dibawa ke ruang pertemuan untuk menyaksikan penandatanganan tersebut. Pemerintah Cekoslovakia tidak punya pilihan selain menerima semua isi perjanjian Munich Agreement di bawah tekanan Jerman dan imperialisme internasional.

Presiden Cekoslovakia Emil Hacha (67 th) dipaksa untuk menemui Hitler di Berlin pada 14 Maret 1939.

Pada 15 Maret 1939, armada perang Jerman mulai memasuki ibukota Cekoslovakia, Praha.

Tanpa sanggup melawan, pemerintah Cekoslovakia menyerah tanpa syarat begitu infantri Jerman memasuki kota Praha.

Warga kota Praha hiruk-pikuk ketika armada Jerman memasuki kota, tanpa bisa berbuat apa-apa.

Ketakutan dan kepanikan rakyat Cekoslovakia tampak jelas di foto ini. Mereka tampak putus asa untuk mencegah masuknya Jerman ke tanah air mereka.

Pada tanggal 1 Oktober, 1938 Jerman mulai merebut daerah Sudetenland dan daerah lain yang tinggali orang Jerman di Cekoslovakia. Pada bulan Maret 1939, politikus Slovakia SPP, Jozef Tiso,, mengumumkan bahwa Slovakia telah merdeka di bawah perlindungan Jerman Pada tanggal 14 Maret, 1939 67 tahun Presiden Cekoslovakia Emil Hacha bergegas ke Berlin untuk memenuhi panggilan Adolf Hitler. Ia dipaksa untuk menandatangani sebuah buletin dan menyerahkan nasib dari Cekoslovakia sebagai wilayah Negara Jerman.


TRIPARTITE PACT OF GERMANY,  ITALY & JAPAN

Jerman adalah negara yang kalah dalam Perang Dunia I, tapi Italia adalah negara yang menang. Pada awalnya, hubungan kekuasaan politik Fasis dari kedua negara tidak menyenangkan karena keduanya memiliki ambisi untuk menduduki Eropa Tengah dan Danube River Basin. Selanjutnya, kedua belah pihak tidak saling membuat konsesi mengenai masalah Austria, namun akibat perubahan situasi dan ambisi akan adanya negara fasis menyebabkan mereka bekerja sama


Kunjungan pertama Hitler ke Italia, pada Juni 1934. Foto ini diambil ketika Adolf Hitler berkunjung ke Venice.


Ketika dua diktator pertama kali bertemu, Benito Mussolini dan Adolf Hitler. Keduanya memiliki kesamaan ambisi, yaitu menjadi penguasa seluruh Eropa.
Pada bulan Oktober 1936, Menteri Luar Negeri Italia Gian Galeazzo Ciano tiba di Berlin untuk menandatangani perjanjian rahasia dengan Jerman. Perjanjian itu termasuk : Jerman mengakui bahwa Italia menginvasi Abyssinia, kedua negara mengakui rezim Franco Spanyol, kedua negara berbagi kendali Danube River Basin dan daerah Balkan, Selain itu, kedua negara menerapkan kebijakan dalam isu internasional penting, terutama dalam hal ekonomi Eropa. Jadi, Roma-Berlin Axis hadir dari perjanjian yang ditandatangani antara Italia dan Jerman.


Benito Mussolini dan rakyat Italia mengadakan upacara penyambutan di St Mark Square (Piazza San Marco) untuk Adolf Hitler.

 
Pertengahan OKtober 1936, Menlu Italia Gian Galeazzo Ciano bertandang ke Berlin untuk memberikan akta Rome-Berlin Axis (diplomasi militer antara Italia-Jerman).
Sementara itu, Jerman dan Jepang mengembangkan hubungan internasional setelah bersama-sama dalam menghadapi Uni Soviet, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat untuk hegemoni dunia. Pada awal pada bulan Mei-Juni 1935, Kedutaan Besar Jepang di Jerman Hiroshi Oshima bernegosiasi dengan Konsultan Adolf Hitler Ulrich Wilhelm Friedrich Joachim von Ribbentrop. Pada tanggal 25 November 1936 Jepang dan Jerman menandatangani Anti-Comintern Pact di Berlin. Pada tanggal 6 November 1937, Italia bergabung dengan Anti-Comintern dan dengan demikian tiga negara Fasis dari Asia dan Eropa membentuk aliansi Berlin-Roma-Tokyo.


Diplomasi militer juga terjadi antara Jerman-Jepang, pada November 1936. Beberapa diplomat Duta Besar Jepang datang ke Berlin untuk membicarakan prediksi perang Eropa. Akhirnya, Jepang-Jerman juga menandatangani Anti-Comintern Pact di Berlin.

 
Mussolini juga melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman pada 25 September 1937.
Pada tanggal 25 September 1937, Benito Mussolini pertama kali mengunjungi Jerman untuk melakukan diskusi dengan Adolf Hitler. Hitler telah menyiapkan dua medali khusus untuk Mussolini, satu adalah German Cross Medal dan yang lainnya adalah Gold National Medal. Mussolini juga memberikan medali kehormatan Honorary Military Officer kepada Hitler.

 
Wakil dari tiga negara dalam Anti-Comintern yang membentuk Berlin-Roma-Tokyo. Dari kanan depan : Menlu Gian Galeazzo Ciano, Italian Minister Qiya, Japanese Ambassador Sugimura Yotaro, Benito Mussolini and German Foreign Minister Ulrich Friedrich Wilhelm Joachim von Ribbentrop.

Bulan Mei 1938, Adolf Hitler kembali mengadakan kunjungan ke Italia.
Soviet segera membangun sistem keamanan secara keseluruhan setelah sadar tentang aspirasi Fasis itu. Pada tanggal 15 April, 1939, Inggris, Perancis dan Uni Soviet mengadakan pertemuan dan negosiasi di Moskow. Jerman terdorong untuk menyerbu Uni Soviet disebabkan negosiasiyang berlangsung empat bulan tanpa kemajuan. Tapi Jerman juga telah siap untuk menyerbu Inggris dan Perancis karena memandang bahwa Uni Soviet juga bersikap dingin terhadap Inggris dan Prancis.


Menlu Gian Galeazzo Ciano (Italia, kiri) and Ulrich Friedrich Wilhelm Joachim von Ribbentrop (Jerman, kanan) disaksikan Adolf Hitler (tengah) di detik-detik penandatanganan Pact of Steel.


Joseph Stalin bertemu juga dengan Menlu Jerman Ulrich Friedrich Wilhelm Joachim von Ribbentrop di Moskow.


Wakil dari Uni Soviet, Vyacheslav Mikhailovich Molotov, menandatangani Molotov–Ribbentrop Pact.


Selain itu, wakil Jerman Menlu Jerman Ulrich Friedrich Wilhelm Joachim von Ribbentrop juga menandatangani Molotov–Ribbentrop Pact.
Pada tanggal 22 Mei 1939 Fasis Jerman dan Italia berkolusi kembali dengan menandatangani politik perjanjian aliansi yang disebut Steel Pact. Kesepakatan itu menetapkan bahwa jika suatu negara telah terlibat dalam sengketa militer dengan negara lainnya, negara lainnya harus memberikan bantuan angkatan bersenjata dengan segera. Perjanjian ini mengikat kedua negara fasis tersebut dengan erat. Pada tanggal 23 Agustus 1939, seminggu sebelum Perang Dunia II meletus, Menteri Luar Negeri Jerman Ulrich Wilhelm Friedrich Joachim von Ribbentrop pergi ke Moskow untuk menandatangani permintaan Jerman dengan menandatangani perjanjian non-aggresi Molotov-Ribbentrop.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar